PatroliNews.id, Maluku – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku menggelar kegiatan sosialisasi keluarga tangguh bencana di lantai 5 Manise Hotel Ambon, pada Kamis (31/8/23).
Acara ini resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Ir. Sadali Ie, M.Si. Dalam sambutannya, Sekda Ir. Sadali Ie, M.Si, mengingatkan tentang ancaman bencana yang kerap mengintai kelangsungan hidup masyarakat. Ia mengemukakan bahwa, kondisi seperti ini bisa diibaratkan seperti dua sisi mata uang, yakni memiliki potensi luar biasa namun juga karakteristik bencana yang rumit. Ia juga menjelaskan bahwa wilayah ini memiliki rentan terhadap ancaman bencana geologi dan hidrometeorologi.
Ie menyampaikan bahwa, sejarah telah mencatat peristiwa-peristiwa besar seperti gempa bumi dan tsunami yang pernah melanda wilayah Maluku, termasuk Kota Ambon. Sejarah mencatat peristiwa semacam itu terjadi pada tahun 1629, 1674, 1852, 1899, dan 1950. Pada masa itu, penduduk Maluku, termasuk Kota Ambon, telah mengalami dahsyatnya “tanah goyang” atau gempa bumi, dan juga “aer turun nai” atau lebih dikenal dengan istilah tsunami.
Lebih lanjut, Ie mengamati bahwa, tren bencana di Maluku menunjukkan bahwa, bencana hidrometeorologi adalah yang paling sering terjadi. Di Kota Ambon secara khusus, data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan bahwa selama kurun waktu 2013 hingga 2022, bencana tanah longsor merupakan jenis bencana yang paling umum terjadi, diikuti oleh bencana banjir.
Dari pengalaman negara Jepang, Ie berpendapat bahwa, penting bagi kita untuk belajar. Ia mengutip hasil survei pasca gempa bumi besar Hanshin-Awaji di Jepang yang menunjukkan bahwa banyak orang selamat karena kesiapsiagaan diri, keluarga, dan komunitas. Oleh karena itu, Ie menegaskan bahwa, persiapan menghadapi bencana harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan komunitas.
Ie juga memberikan apresiasi kepada BPBD Provinsi Maluku atas upaya peningkatan kapasitas di berbagai daerah, termasuk Kota Ambon, Kabupaten Seram Bagian Barat, dan Kabupaten Maluku Tengah. Ia mengajak peserta acara, untuk bersama-sama mengembangkan kapasitas diri dengan informasi penting yang diperoleh dari kegiatan ini, serta menyampaikan terima kasih kepada narasumber dan moderator yang terlibat dalam acara tersebut.
Ie mengakhiri sambutannya dengan mengingatkan bahwa, tujuan dari setiap upaya peningkatan kapasitas adalah untuk dapat bertahan menghadapi bencana. Ia mengajak semua untuk bersiap siaga menghadapi ancaman bencana, yang harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan komunitas.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Maluku, John Hursepuny, AP., M.Si, saat ditemui di lokasi Acara turut menyampaikan informasi penting. Dalam kesempatan tersebut, Ia menjelaskan bahwa, kegiatan yang sedang berlangsung adalah sosialisasi keluarga tangguh bencana.
“Sosialisasi tangguh bencana ini merupakan bagian dari tujuan kita, untuk mengedukasi masyarakat agar memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana,” ujar John Hursepuny.
Ia mengacu pada sambutan Sekretaris Daerah Maluku yang sebelumnya mengingatkan, akan 15 potensi ancaman bencana yang mungkin terjadi di 11 Kabupaten/Kota di Maluku.
John menguraikan bahwa, dalam menilai indeks risiko bencana, terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan: ancaman, kerentanan, dan kapasitas. Dalam hal ini, ancaman dan kerentanan cenderung bersifat statis, sementara kapasitas memiliki peran krusial dalam mengurangi dampak dari akibat bencana.
John menyebutkan bahwa, pengetahuan tentang kesiapsiagaan harus dimulai dari diri sendiri dan keluarga.
” Berdasarkan survei, orang yang selamat dari ancaman bencana umumnya dapat menyelamatkan diri sendiri atau dibantu oleh anggota keluarga. Dalam kesempatan ini, hadirnya peserta dari berbagai organisasi diharapkan, dapat memberikan edukasi dan pengetahuan kepada lebih banyak orang, sehingga kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan bencana semakin tersebar luas di masyarakat,” ungkap John
Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu-ibu dari Organisasi Wanita, yakni PKK Provinsi Maluku dan Kota Ambon, Dharma Wanita Persatuan Provinsi Maluku dan Kota Ambon, Persit Kartika Chandra Kirana Kodam XVI/Pattimura, Persit Korem 151 Binaiya, Persit Kodim 1504 P. Ambon, Bhayangkari Polda Maluku dan Polres Ambon, Jalasenatri Armada III, PIA Ardhya Garini Lanud Pattimura, Ikatan Adhyaknsa Dharmakirini Wilayah Maluku dan Kota Ambon, serta Perwakilan dan ASN dalam lingkup BPBD Kota Ambon. Narasumber kegiatan ini berasal dari Pemda Maluku, TP PKK Maluku, dan Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, sementara moderator kegiatan ini berasal dari FPRB Provinsi Maluku, Wakil Koordinator Konsultan IDRIP, dan PMI Provinsi Maluku.