PatroliNews.id, Maluku – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku menggelar Pembukaan Workshop Koordinasi Survei Disagregasi PMTB Tahap II Tahun 2023 di Manise Hotel Ambon pada Rabu (27/9/23). Kegiatan ini dibuka oleh Kepala BPS Maritje Pattiwaelapia, SE. M.Si., dan disambut dengan hangat oleh undangan dari berbagai Dinas dan Instansi yang hadir.
Dalam sambutannya, Maritje Pattiwaelapia, Kepala BPS Provinsi Maluku, menegaskan bahwa, salah satu misi utama BPS adalah memberikan data statistik berkualitas, dengan perhatian khusus terhadap aspek teknis dan non-teknis dalam pengumpulan data. Ia menyampaikan bahwa, workshop ini bertujuan utama untuk memberikan pemahaman yang seragam kepada pencacah dan pemberi data di lapangan tentang konsep, tujuan, dan manfaat survei Disagregasi PMTB.
Dalam kesempatan tersebut, Pattiwaelapia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyelesaikan survei Disagregasi PMTB yang dimulai sejak tahun 2018. Meskipun menghadapi kendala ketersediaan data di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menyebabkan keterlambatan hingga bulan Agustus, survei ini dianggap sebagai langkah penting pemerintah dalam menyediakan data terkait investasi, yang merupakan program prioritas nasional.
” Hasil survei ini diharapkan dapat mendukung pencapaian Prioritas Nasional ke-1 “Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan” dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2023,” harapnya.
Selain itu Pattiwaelapia juga menjelaskan bahwa, dalam usaha untuk mencapai pemahaman yang seragam mengenai tujuan dan manfaat Disagregasi PMTB, workshop ini akan diberikan oleh sejumlah pemateri berkompeten, termasuk perwakilan dari Bapenda Provinsi Maluku yakni Kabid Dana Perimbangan dan Pendapatan lain-lain, Susilo, SE., M.Si.,yang akan membahas pentingnya data kendaraan untuk meningkatkan investasi di Provinsi Maluku, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Maluku, yakni Kepala Bidang Mineral & Batubara Dinas ESDM Provinsi MalukuFauzyah Al idrus, ST. MT, yang akan membahas perkembangan sektor pertambangan di Provinsi Maluku, dan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku yakni Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaelapia, SE. M.Si., yang akan berbicara tentang peran investasi dalam perekonomian.
Pattiwaelapia mengungkapkan bahwa, setelah workshop kedua ini, kuesioner-kuesioner yang telah dikumpulkan akan direkonsiliasi di Makassar pada tanggal 30 September hingga 4 Oktober mendatang. Acara ini dianggap sebagai langkah penting dalam menjaga kualitas data statistik yang diperlukan untuk pembangunan ekonomi yang berkualitas dan adil.
Ditempat yang sama, Ketua Tim PMTB Erhard Hatulesila, mengungkapkan bahwa, pelaksanaan workshop ini merupakan kelanjutan dari workshop disagregasi PMTB yang telah dilakukan pada bulan Maret 2023. Tujuannya adalah, untuk menyediakan data terkait investasi yang mencakup rincian 24 jenis asset, 3 institusi, dan 17 lapangan usaha, yang nantinya dapat digunakan oleh pemerintah untuk meningkatkan iklim investasi di Indonesia.
” Workshop ini berlangsung selama satu hari penuh, dengan sebanyak 16 undangan yang disebar kepada Dinas/Instansi, melibatkan 18 peserta, termasuk satu dinas yang diwakili oleh 3 orang. Seluruh pembiayaan kegiatan ini ditanggung oleh DIPA BPS Provinsi Maluku, dan diharapkan agar workshop ini berjalan maksimal sehingga tujuan untuk menghasilkan data PMTB berkualitas dapat tercapai, serta semua undangan dapat mengikuti kegiatan ini dengan penuh perhatian,” ungkapnya.
Turut hadir dalam acara ini adalah Chaterina Henderina Persulessy, Kepala BPS Kota Ambon, Kabag Statistisi Madya di lingkup BPS Provinsi Maluku, serta para undangan dari berbagai Dinas dan Instansi di Provinsi Maluku beserta rekan-rekan panitia, dan unsur terkait.