Ambon, medianasional.id – Anggota DPRD Maluku, Tina Welna Tetelepta, menegaskan bahwa, keterwakilan perempuan di lembaga legislatif sangat minim, kurang dari 10 persen, meskipun berbicara mengenai kesejahteraan sosial kemasyarakatan, perempuan lebih peka.
Tina, yang baru menggantikan almarhum Edwin Huwae, menyoroti minimnya representasi perempuan di parlemen dan menyatakan bahwa, masalah seperti kekerasan anak dan pelecehan perempuan, menurut data dari Komnas HAM, masih sangat tinggi. Ia menekankan bahwa, dengan keterwakilan yang sedikit itu, menyuarakan hak dan kepentingan perempuan menjadi sulit, dan hak-hak perempuan sering diabaikan, sehingga membuat perempuan sering dianggap sebagai kaum kelas dua dalam sosial kemasyarakatan.
Tina Welna Tetelepta, seorang mantan aktivis perempuan yang tegas, berharap partisipasi perempuan dalam kontestasi pemilihan legislatif di Maluku bisa lebih banyak lagi. Menurutnya, hal ini penting agar aspirasi perempuan, terutama terkait isu-isu kekerasan seksual, dapat didengar dan diwakilkan di dalam lembaga legislatif.