PatroliNews.id, Ambon – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. M. Haulussy Kuda Mati Ambon menghadapi krisis keuangan yang serius, dengan kebutuhan modal segar untuk pemulihan yang mendesak. Utang RSUD Haulussy Ambon mencapai angka yang mencengangkan, sedangkan pendapatan hampir tidak ada, dengan hanya tersisa sekitar Rp 130 juta di kas rumah sakit. Tantangan ini terjadi akibat masalah manajemen dan pelayanan yang mengalami kekacauan, menyebabkan penurunan jumlah pasien.
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Mauku, Samson Atapary, mengungkapkan hal ini kepada wartawan pada Jumat (8/3/24) setelah rapat dengan Direktur RSUD Haulussy yang baru, dr. Doni Rerung. Rapat tersebut bertujuan, untuk mengawasi anggaran daerah terkait Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Daerah (Pemda) untuk RSUD Dr. M. Haulussy Ambon.
Politisi PDI Perjuangan Maluku, Atapary, menekankan perlunya evaluasi terhadap kondisi RSUD Haulussy yang kacau tersebut. Meskipun presentasi telah disampaikan kepada Gubernur Maluku Murad Ismal, DPRD berharap agar RSUD ini diubah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) agar dapat mengelola utang sebesar Rp 53 miliar.
Direktur RSUD meminta bantuan modal sebesar Rp 5 miliar untuk memperbaiki pelayanan. Namun, solusi atas masalah ini diharapkan datang dari Pemerintah Daerah.
Atapary menegaskan bahwa, Gubernur perlu mengadakan rapat terbatas untuk menyelesaikan masalah ini dengan melibatkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Biro Hukum untuk mengubah regulasi terkait retibusi perawatan yang tidak sesuai dengan status RSUD.