PatroliNews.id , Ambon – Bootcamp Media Massa bertema “Optimasi Pemberitaan untuk Peningkatan Citra Pendidikan Vokasi” digelar di Rumah Makan Apong, Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon pada Sabtu (16/11/2024). Acara ini merupakan bagian dari Program Fasilitasi Kemitraan yang bertujuan memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam ekosistem pendidikan vokasi di Maluku.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Direktur Politeknik Negeri Ambon, Lenora Leuhery, Direktur Politeknik Perikanan Negeri Tual, Yusron Ali Rahayaan, serta pimpinan perguruan tinggi vokasi anggota konsorsium, narasumber dari berbagai lembaga, awak media massa, perwakilan SMK dan LKP, serta Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Bootcamp ini bertujuan meningkatkan peran media dalam mempublikasikan pendidikan vokasi dan memperkuat kerjasama antar sektor demi kemajuan pendidikan di Maluku.
Dalam sambutannya, Lenora Leuhery yang juga sebagai Ketua Tim program Fasilitasi kemitraan menyampaikan bahwa, tujuan utama dari bootcamp ini adalah meningkatkan keterlibatan media massa dalam pemberitaan positif mengenai pendidikan vokasi.
“Kegiatan ini dirancang untuk memetakan strategi pemberitaan sehingga pendidikan vokasi dapat menjadi agenda setting di berbagai media massa, baik lokal maupun nasional,” jelasnya.
Ia juga menekankan, pentingnya teori agenda setting sebagai dasar pelaksanaan acara ini. “Isu yang dianggap penting oleh media akan menjadi perhatian utama masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan vokasi perlu mendapatkan porsi pemberitaan yang strategis dan berkesinambungan,” tambah Lenora.
Sebagai bagian dari program ini, Lenora memaparkan bahwa, rangkaian kegiatan mencakup penguatan kemitraan antar pemangku kepentingan, penyelenggaraan event vokasi daerah, dan peningkatan keterlibatan media massa.
“Para peserta diberikan materi tentang pentingnya peran media dalam membangun citra pendidikan vokasi. Selain itu, acara ini juga memaparkan isu strategis pendidikan vokasi, diskusi kelompok, dan pemetaan tema pemberitaan,” katanya.
Ia menambahkan bahwa, hasil dari bootcamp ini direncanakan menghasilkan 15 tema pemberitaan strategis terkait pendidikan vokasi untuk menarik perhatian publik.
“Kami berharap, kegiatan ini dapat memperkuat kolaborasi antara media massa dan penyelenggara pendidikan vokasi, sehingga mampu memberikan dampak positif bagi citra pendidikan vokasi di Maluku,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Direktur Politeknik Perikanan Negeri Tual, Yusron Ali Rahayaan, S.Pi., M.Si., secara resmi membuka kegiatan bootcamp tersebut. Dalam sambutannya, Yusron menyampaikan apresiasi atas kehadiran peserta serta pentingnya peran media dalam mendukung pendidikan vokasi.
“Hari ini kita bisa berkumpul lagi di sini. Dulu, beberapa tahun lalu, rasanya jauh, tetapi sekarang Tuhan mendekatkan jarak. Setiap hari ada pesawat dan kapal Pelni,” ujarnya.
Yusron menegaskan bahwa, pendidikan vokasi memiliki nilai strategis, baik dalam sistem pendidikan maupun dalam konteks sosial dan budaya masyarakat.
“Pendidikan vokasi ini adalah pendidikan strategis. Biasanya, pendidikan vokasi memiliki kompetensi sumber daya yang spesifik sesuai kebutuhan daerah atau rencana strategis nasional. Contohnya, politeknik negeri di Batam dengan politeknik perhubungan, Bandung dengan politeknik multidisiplin, atau kampus yang menghubungkan pendidikan dengan penelitian,” jelasnya.
Namun, ia mengakui masih ada kendala dalam publikasi dan pencitraan politeknik di tingkat nasional.
“Secara nasional, ada forum direktur politeknik yang membidangi kehumasan dan publikasi. Sayangnya, forum ini belum berjalan efektif karena keterbatasan anggaran. Alhamdulillah, dengan program kemitraan seperti ini, kita terbantu untuk memperkuat komunikasi dan publikasi yang lebih luas,” ujarnya.
Yusron juga menekankan, perlunya mengubah pola pikir masyarakat terkait pendidikan vokasi, terutama di wilayah Indonesia timur.
“Kita harus jujur, mindset masyarakat kita masih tinggi terhadap gelar formal. Padahal dunia kerja saat ini lebih membutuhkan keterampilan dan kompetensi,” tegasnya.
Ia menutup sambutannya dengan harapan besar bagi pendidikan vokasi di masa depan.
“Mudah-mudahan dengan event seperti ini, kita bisa perlahan memperbaiki kualitas dan kompetensi kinerja politeknik, sehingga mampu menjawab kebutuhan dunia kerja ke depan,” tutup Yusron.