PatroliNews.id, Maluku – Elvi Yana Tikupasang, S.K.M., M.Kes, Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Maluku, bertemu dengan awak media di ruang kerjanya pada Senin (9/12/2024). Dalam wawancara tersebut, Elvi mengungkapkan, informasi mengenai alokasi dana dari pemerintah pusat yang akan digunakan untuk pengembangan fasilitas perpustakaan di Maluku.
Pada 2025, Perpustakaan Nasional mengalokasikan dana sebesar Rp11.859.767.000 untuk Provinsi Maluku. Dari jumlah tersebut, Rp10 miliar akan digunakan untuk pembangunan fisik perpustakaan di Kota Tual, sementara Kota Ambon dan beberapa wilayah sekitarnya masing-masing mendapatkan dana Rp500 juta untuk program non-fisik. Selain itu, Rp850 juta akan dialokasikan untuk kegiatan non-fisik yang dikelola Dinas Perpustakaan Provinsi Maluku. Elvi menganggap ini sebagai bentuk perhatian khusus dari pemerintah pusat terhadap daerahnya.
Meskipun dana yang diterima cukup besar, Elvi menegaskan harapan utamanya adalah, untuk memperoleh dukungan lebih lanjut, terutama terkait pembangunan gedung perpustakaan yang saat ini kondisinya memprihatinkan. Dia berharap, agar anggaran untuk pembangunan fisik gedung dapat dimasukkan dalam rencana anggaran 2026.
“Kami sudah berdiskusi dengan Perpustakaan Nasional dan mereka memberikan kesempatan untuk mengusulkan pembangunan gedung pada tahun 2026,” tambah Elvi.
Untuk tahun 2024, Elvi menjelaskan bahwa, dana yang tersedia terbatas pada anggaran APBD dan Dekonsentrasi (Dekon) APBN, yang dialokasikan untuk berbagai program guna meningkatkan minat baca masyarakat. Walaupun anggaran tersebut relatif kecil, Elvi menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan, mengingat keterbatasan dana baik dari pemerintah daerah maupun pusat.
Mengenai literasi, Elvi menekankan, pentingnya program-program yang dapat membudayakan kebiasaan membaca di kalangan masyarakat Maluku.
“Literasi masyarakat kita masih rendah, dan kami berharap kegiatan yang didanai tahun ini dapat mendorong peningkatan kegemaran membaca, meskipun tantangannya besar,” ujar Elvi.
Elvi juga menyoroti, pentingnya pelestarian naskah-naskah kuno yang ada di Maluku, yang memerlukan perawatan khusus. Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), mereka telah mengusulkan peralatan untuk menjaga naskah-naskah bersejarah tersebut sebagai bagian dari warisan budaya daerah.
Meskipun menghadapi kendala anggaran, Elvi tetap bersyukur karena dana yang ada dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan di daerah.
“Kami tahu bahwa APBD kami terbatas, namun kami akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk mengoptimalkan anggaran yang ada,” ujarnya.
Sebagai penutup, Elvi berharap, agar pemerintah daerah serta pihak terkait dapat memberikan perhatian lebih terhadap sektor perpustakaan, mengingat perannya yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui literasi.
“Meskipun anggaran terbatas, kami akan terus berusaha untuk mengelola dana dengan efektif,” tutupnya.