PatroliNews.id, Ambon – Robertho Wakanno, S.Pi, yang menjabat sebagai bagian kependidikan dan Litbang di Lembaga Pelatihan Khusus (LPK) Jayanegara, memberikan penjelasan terkait perkembangan lembaganya saat ditemui di ruang kerjanya pada Selasa, 10 Desember 2024.
Ia menyampaikan bahwa, animo masyarakat terhadap pelatihan di Jayanegara masih terbilang bagus.
“Kita di Jayanegara ini melihat kursus berjalan dengan normal, dengan sekitar 600 siswa setiap tahun,” ungkap Robertho.
Di LPK ini, ada tiga instruktur tetap dan tiga instruktur freelance yang mendukung kegiatan pelatihan.
Robertho juga menjelaskan bahwa, pelatihan yang ditawarkan meliputi aplikasi perkantoran (basic office), yang mengajarkan keterampilan seperti Word, Excel, dan PowerPoint.
Selain itu, ada program pelatihan satu tahun yang fokus pada web programming. Namun, karena kesulitan industri di daerah ambon, para peserta kini lebih diarahkan untuk mengembangkan UMKM.
Robertho menambahkan, pada program magang sebelumnya, peserta sering kali dihadapkan dengan pekerjaan di luar bidang mereka, sehingga tahun ini mereka lebih fokus pada proyek-proyek yang relevan dengan keterampilan yang mereka pelajari.
LPK Jayanegara sendiri berdiri sejak tahun 2005 dan telah berpindah beberapa kali lokasi, sebelum akhirnya menetap di gedung yang kini digunakan yang merupakan milik yayasan.
“Kami memiliki kerja sama dengan beberapa perusahaan, seperti Suzuki dan The Natsepa Hotel, yang pernah merekrut lulusan kami,” tambahnya.
Untuk pelatihan komputer, pelatihan reguler berlangsung selama dua bulan, dengan jadwal yang fleksibel untuk membuka kelas baru setelah setiap periode selesai. Meskipun menghadapi tantangan akibat pandemi dan bencana alam, animo siswa tetap stabil, dengan jumlah peserta pelatihan yang konsisten dari tahun ke tahun.
Robertho berharap, agar regulasi pemerintah dapat mendukung lebih banyak pelatihan vokasi, sehingga lembaga pelatihan seperti LPK Jayanegara dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi bagi masyarakat.
“Kami berharap ada kebijakan yang lebih mendukung sektor vokasi agar kami bisa mendapat bantuan yang lebih tetap, sama seperti lembaga pendidikan formal,” pungkasnya.