Patrolinews.id, Ambon – Universitas Terbuka (UT) Ambon terus memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat dengan menghadirkan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Program ini memungkinkan calon mahasiswa yang telah memiliki pengalaman kerja atau pendidikan sebelumnya untuk mendapatkan pengakuan akademik, sehingga dapat menyelesaikan studi lebih cepat.
Hal ini disampaikan oleh Nonce Watimena, S.Pd, Kepala Subbagian Tata Usaha dan Marketing UT Ambon, saat ditemui di Hotel Marina Ambon, Sabtu (8/3/25). Ia menjelaskan bahwa RPL, yang juga dikenal sebagai Alih Kredit, memungkinkan calon mahasiswa mendapatkan pengakuan akademik atas ijazah dan sertifikat keahlian yang telah mereka peroleh.
Mekanisme Pendaftaran RPL
Di UT, terdapat dua jalur penerimaan mahasiswa baru, yaitu jalur umum dan jalur RPL. Untuk jalur RPL, calon mahasiswa harus membayar biaya administrasi sebesar Rp400.000 dan menyerahkan dokumen pendukung seperti ijazah D1, D2, D3, atau D4, serta sertifikat pengalaman kerja.
“Dokumen ini akan diverifikasi oleh fakultas di pusat, bukan di Ambon. Setelah hasil verifikasi keluar, mahasiswa bisa mengetahui berapa mata kuliah yang diakui dan dapat langsung melanjutkan studi,” ujar Watimena.
Mahasiswa RPL memiliki fleksibilitas dalam memilih jumlah mata kuliah yang diambil per semester. “Bisa satu atau dua mata kuliah per semester, tergantung kemampuan membayar dan waktu belajar mereka,” tambahnya.
RPL Memudahkan Profesional dan Aparatur Negara
Program RPL banyak dimanfaatkan oleh anggota Polri, khususnya mereka yang memiliki ijazah pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN). Biasanya, mereka memilih Program Studi Ilmu Hukum, dengan pengakuan setara 5 mata kuliah dalam satu semester.
Selain itu, aparatur desa yang ingin melanjutkan studi ke jenjang Sarjana Ilmu Pemerintahan juga dapat menghemat waktu kuliah. Jika biasanya program sarjana membutuhkan 8 semester (146 SKS), melalui RPL mereka bisa memangkas hingga 50 SKS, sehingga hanya perlu menyelesaikan sekitar 4–5 semester.
UT Ambon: Kuliah Fleksibel untuk Daerah 3T
Watimena menegaskan bahwa misi UT adalah menjangkau masyarakat di seluruh pelosok, termasuk daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).
“Banyak mahasiswa kami yang berjuang keras untuk kuliah. Ada yang naik ke gunung atau pohon demi mendapatkan sinyal internet. Tapi yang jelas, UT memungkinkan mereka tetap kuliah tanpa harus datang ke kota Ambon dan mengeluarkan biaya hidup besar,” ungkapnya.
Dengan biaya Rp1.300.000 per semester, ditambah ongkos kirim buku sekitar Rp200.000–Rp300.000, mahasiswa bisa tetap kuliah dari tempat tinggal mereka.
Program Studi dan Perkembangan Baru di UT Ambon
UT Ambon memiliki empat fakultas utama, yaitu:
- Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik
- Fakultas Ekonomi dan Bisnis
- Fakultas Sains dan Teknologi
- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Program terbaru yang ditawarkan adalah Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), baik untuk guru yang sudah bekerja (in-service) maupun lulusan SMA yang ingin menjadi guru PAUD (pre-service).
Ke depan, UT Ambon juga berencana membuka Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV). Namun, program ini masih dalam proses akreditasi dan persiapan.
Salah satu program unggulan UT Ambon adalah Sarjana Pariwisata, yang tidak dimiliki oleh semua cabang UT di Indonesia. Bahkan, Ridho Slank, gitaris band Slank, diketahui terdaftar sebagai mahasiswa UT Ambon karena tertarik mengembangkan sektor pariwisata di daerah ini.
Pendaftaran Masih Berjalan hingga 10 Maret 2025
Watimena menutup dengan informasi bahwa pendaftaran mahasiswa baru di UT Ambon masih berlangsung hingga 10 Maret 2025.
Bagi yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, dapat mengunjungi website www.ut.ac.id, atau mengikuti akun media sosial UT Ambon di Instagram dan TikTok, yang menayangkan live setiap hari selama 1–2 jam.
“UT Ambon adalah solusi pendidikan tinggi bagi semua kalangan. Tidak ada batasan jumlah mahasiswa karena sistem pembelajaran dilakukan secara online dan dapat diakses dari seluruh Indonesia,” pungkasnya.
