Patrolinews.id, Ambon – Sabtu (20/9/2025), Komisi Kemitraan Wadah Pelayanan Laki-Laki dan Perempuan Jemaat GPM Passo menggelar jalan santai dan senam sehat dalam rangka menyongsong HUT ke-39 Laki-Laki GPM.
Ratusan jemaat berkumpul sejak fajar di Gereja Nafiri Sion, lalu dengan penuh sukacita menempuh perjalanan menuju Ambon City Center (ACC). Setibanya di lokasi, kebersamaan dilanjutkan dengan senam sehat dan diakhiri dengan pembagian doorprize berupa sembako. Lebih dari sekadar aktivitas jasmani, kegiatan ini menjadi wujud nyata sukacita dalam Kristus, di mana jemaat berjalan bersama, berbagi kasih, dan saling menguatkan dalam iman.
Tujuan Rohani Perayaan
Ketua Komisi Kemitraan, Marthen Sarimanela, menegaskan bahwa, kegiatan ini membawa pesan rohani yang dalam.
“Kegiatan ini sejalan dengan semangat perayaan HUT Laki-Laki GPM ke-39. Sebagai laki-laki gereja, kita dituntut untuk menjadi teladan, menghadirkan perubahan nyata dalam keluarga, jemaat, dan masyarakat. Itu semua hanya bisa terwujud bila kita hidup dalam takut akan Tuhan,” ujarnya.
Pernyataan ini meneguhkan firman dalam Mazmur 128:1, “Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.”
Panggilan Kudus Laki-Laki Gereja
Senada dengan itu, Ketua Majelis Jemaat GPM Passo, Pdt. Mathias Tomatala, S.Th, menekankan bahwa, kegiatan ini adalah bagian dari panggilan kudus bagi laki-laki gereja.
“Setelah bedah rumah kemarin, kita kembali bersyukur karena melaksanakan kegiatan ini. Lebih dari olahraga, ini adalah tanda bahwa laki-laki gereja harus memberi dampak. Dia harus membina keluarganya, hadir di tengah masyarakat, dan menjadi sosok yang mendatangkan perubahan dalam takut akan Tuhan,” tegasnya.
Pesan ini mengingatkan bahwa, setiap laki-laki gereja dipanggil sebagai imam dalam rumah tangga, gembala dalam jemaat, dan saksi Kristus di tengah dunia.
Harapan untuk Membina Keluarga dan Jemaat
Dalam momentum ulang tahun ke-39 ini, Pdt. Tomatala menambahkan harapannya.
“Hidup kita bukan untuk diri sendiri, tetapi untuk keluarga, jemaat, dan masyarakat. Karena itu iman harus nyata dalam perbuatan,” ungkapnya.
Hal ini ditegaskan dalam firman Yakobus 2:17: “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.” Dengan iman yang hidup, laki-laki gereja dipanggil untuk menghadirkan damai, kasih, dan perubahan nyata di tengah keluarganya dan jemaat.
Solusi di Tengah Tantangan Zaman
Lebih jauh, Pdt. Tomatala mengingatkan akan tantangan zaman yang semakin berat.
“Tekanan ekonomi, arus globalisasi, dan godaan dunia hanya bisa dihadapi dengan iman yang berakar pada firman. Solusinya adalah kembali pada firman, sebab hanya Kristus yang memberi kekuatan. Paulus berkata dalam Filipi 4:13, ‘Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku,’” jelasnya. Dengan dasar iman yang kokoh, laki-laki gereja diharapkan menjadi terang dan garam bagi dunia.
Persekutuan yang Menghidupkan
Antusiasme jemaat sejak dini hari menjadi bukti bahwa, persekutuan Kristen benar-benar hidup.
Jalan santai melambangkan perjalanan iman bersama, senam sehat menjadi pengingat bahwa tubuh adalah bait Roh Kudus (1 Korintus 6:19-20), dan doorprize sembako menjadi simbol kasih yang berbagi. Semua rangkaian kegiatan menegaskan bahwa persekutuan Kristen bukan hanya dalam ibadah formal, tetapi juga dalam keseharian yang penuh perhatian dan kasih.
Menjadi Terang Kristus
Perayaan HUT ke-39 Laki-Laki GPM ini menjadi momentum pembaruan komitmen untuk hidup dalam firman. Seperti ditegaskan oleh Tuhan Yesus dalam Matius 5:16: “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” Dengan iman, kasih, dan keteladanan, laki-laki gereja dipanggil untuk terus menjadi terang Kristus yang tidak pernah padam, menghadirkan harapan di tengah dunia.
PatroliNews.id – Berita terkini, Fakta, Nyata dan Keberanian Menyuarakan Kebenaran