PateoliNews.id, Ambon, 22 September 2025 – Runtuhnya Jembatan Wai Besi VI di ruas jalan Saleman–Besi, Pulau Seram, Senin (22/9), menjadi ujian besar bagi infrastruktur Trans Seram. Namun, di balik bencana itu, nama Kasatker PJN Wilayah II Provinsi Maluku, Toce Leuwol, ST. MT., mencuat sebagai sosok kunci dengan kinerja terbaik dalam penanganan darurat.
Sejak sehari sebelum keruntuhan, Toce sudah membaca potensi bahaya akibat hujan deras dan gempa 4,8 SR yang melemahkan konstruksi jembatan berusia 24 tahun tersebut. Ketika roboh tak terhindarkan, ia langsung memimpin langkah cepat: memobilisasi alat berat, menyiapkan rangka Bailey, dan menurunkan tim ke lapangan tanpa menunggu instruksi panjang.
Kehadiran Toce di lokasi bersama Kepala BPJN Maluku, Dr. Yana Astuty, ST. MT., memperlihatkan dedikasi seorang pemimpin teknis yang tidak hanya bekerja dari balik meja, tetapi hadir langsung di medan krisis.
“Kami ingin transportasi segera normal kembali. Masyarakat harus tetap bisa beraktivitas,” tegasnya dengan penuh tanggung jawab.
Tindakan sigap, kepemimpinan lapangan, serta keberanian mengambil keputusan strategis membuat Toce Leuwol dinilai layak menjadi figur terbaik di lingkungan BPJN Maluku. Di tengah krisis, ia membuktikan bahwa, kerja nyata dan kecepatan bertindak adalah kunci menjaga kepercayaan publik terhadap infrastruktur negara.