PatroliNews.id, Maluku – Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Dr. Ilham Tauda, SP, M.Si., menyampaikan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung swasembada pangan, termasuk pengendalian inflasi menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri 1446 H. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Gerakan Pangan Murah bertema “Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan Menjelang Bulan Ramadan dan Idul Fitri 1446 H”, yang digelar di Lapangan Masjid Raya Darul Hasanah, Poka, pada Jumat (28/2/2025).
Dalam keterangannya, Dr. Ilham Tauda mengungkapkan bahwa, Dinas Pertanian Provinsi Maluku telah merancang pengembangan padi sawah seluas 27.000 hektare sebagai bagian dari program swasembada pangan nasional. Selain itu, pengembangan tanaman jagung seluas 2.660 hektare juga akan dilakukan, seiring dengan upaya pengendalian inflasi melalui produksi komoditas hortikultura seperti cabai.
“Menjelang Ramadan ini, kami turut berpartisipasi dalam pengendalian inflasi dengan menjual sayur dari petani. Bulog juga telah menyerap gabah dan beras dari petani, sesuai instruksi Menteri Pertanian. Dari target 431 ton, hingga saat ini sudah terserap sekitar 376 ton atau kurang lebih 58%,” ujar Ilham.
Ia menambahkan bahwa, pihaknya juga berkoordinasi dengan Balai Sungai dan Kementerian PUPR untuk perbaikan sarana dan prasarana pertanian. Selain itu, Dinas Pertanian telah menandatangani kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota guna merealisasikan rencana luas tanam padi sawah yang telah ditetapkan.
“Kami telah membagi pengembangan padi sawah ke empat sentra utama di Maluku. Harapannya, seluruh pihak dapat bersinergi, termasuk TNI, Polri, serta instansi pemerintah di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Ini merupakan bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo dalam memperkuat ketahanan pangan nasional,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Ibu Nel Gaspersz, menyampaikan bahwa, stok sayuran yang dijual di kegiatan pasar murah hari ini laris terjual.
“Ada 45 ikat sayuran yang terdiri dari sawi, kangkung, dan bayam hijau, masing-masing 15 ikat. Semua sudah habis terjual,” ujarnya.
Ia berharap, masyarakat dapat merasa puas dengan hasil pertanian lokal yang dijual dengan harga lebih murah dibandingkan di pasaran.
“Kegiatan ini membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga yang lebih terjangkau, terutama menjelang Ramadan, di mana harga di pasaran cenderung naik,” pungkasnya.