PatroliNews.id, Ambon —
Peningkatan kualitas pelayanan publik membutuhkan fondasi kuat, salah satunya komunikasi yang efektif. Hal ini ditegaskan oleh pakar komunikasi dan motivator nasional Dr Aqua Dwipayana dalam Podcast Ruang Miku TVRI Maluku, Senin sore (14/4/2025).
Podcast yang dipandu oleh Monica Seipala ini mengangkat tema “Komunikasi Efektif, Pelayanan Progresif” dan menjadi bagian dari rangkaian kunjungan Dr Aqua ke TVRI Maluku, di mana ia sebelumnya memberikan sesi Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada puluhan karyawan yang dipimpin oleh Kepala Stasiun Sanny Damanik.
Komunikasi Pelayanan Berbasis Hati
Dalam perbincangan yang berlangsung hangat dan penuh makna, Dr Aqua menekankan bahwa pelayanan publik seharusnya tidak hanya berfokus pada administrasi atau prosedur, namun juga harus menyentuh sisi kemanusiaan melalui komunikasi berbasis hati.
Ia memperkenalkan konsep REACH + AC, yakni:
- Respect: menghargai orang lain;
- Empathy: memahami perasaan dan sudut pandang;
- Audible: komunikasi yang dapat didengar dan diterima;
- Clarity: pesan yang tidak membingungkan;
- Humble: rendah hati;
- Action + Consistent: aksi nyata yang berkesinambungan.
“Komunikasi adalah kunci pelayanan publik. Pemimpin harus jadi teladan dalam berbicara dan bersikap. Apalagi di era sekarang, ekspektasi publik terus berubah dan makin tinggi,” jelas Dr Aqua.
Tiga Kelemahan yang Harus Diwaspadai
Dr Aqua juga menguraikan tiga kelemahan yang umum ditemui di kalangan aparatur pelayanan publik:
- Minimnya pemahaman terhadap struktur organisasi dan pimpinan institusi;
- Kurangnya pengetahuan tentang produk atau layanan yang diberikan;
- Tidak memahami posisi dan keunggulan kompetitor.
Ia mengingatkan bahwa hal-hal mendasar seperti senyum, salam, dan sapa sering kali diabaikan, padahal sangat penting dalam membangun kepercayaan dan kenyamanan masyarakat.
“Pelayan publik harus profesional. Jangan bawa masalah pribadi saat bekerja. Tugas utama kita adalah membuat orang merasa dihargai dan puas,” tegasnya.
Era Digital: Pelayanan Harus Lebih Waspada
Dr Aqua menyoroti pentingnya kehati-hatian di era digital saat ini, di mana satu keluhan pelanggan dapat langsung viral di media sosial dan menimbulkan krisis kepercayaan publik.
“Jejak digital tidak bisa dihapus. Karena itu, mari melayani dengan sepenuh hati dan penuh kehati-hatian,” pesannya.
Ia juga mengingatkan bahwa SOP (Standar Operasional Prosedur) hanyalah pedoman, bukan kebenaran absolut. Jika ditemukan kesalahan dalam pelayanan, penting untuk mengakuinya dan segera memperbaiki. “Gunakan tiga kata ajaib: maaf, tolong, dan terima kasih,” ujarnya.
Bermanfaat untuk Sesama: Hidup dengan Misi
Dalam sesi awal podcast, Dr Aqua juga membagikan kisah pribadinya tentang alasan di balik namanya yang unik, serta perjalanan hidupnya sejak memutuskan meninggalkan dunia korporasi untuk menjadi motivator yang telah menyapa lebih dari dua juta orang.
“Saya yakin, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama. Itu yang membuat saya total terjun membantu banyak orang untuk bangkit dan berkembang,” tuturnya.
Ia menceritakan bahwa setiap minggu dirinya rutin melakukan perjalanan ke berbagai kota di Indonesia dan mancanegara. “Jam terbang saya sudah hampir setara pramugari,” candanya yang disambut tawa.
Sebagai penutup, motivator kelahiran Pematang Siantar itu berpesan kepada seluruh pelayan publik di Maluku agar terus belajar, menjaga hati, dan melayani bukan hanya karena tugas, tapi karena Tuhan.
“Lakukan segalanya dengan hati yang bersih. Kita tidak sekadar bekerja, kita melayani,” pungkasnya.