PatroliNews id, Maluku – Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, melalui sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDMDrs Samuel E Huwae, MH, menegaskan pentingnya peran tokoh agama dan lembaga keagamaan dalam menjaga keharmonisan sosial di tengah konflik antardesa yang terjadi akhir-akhir ini.
Ia menekankan bahwa, konflik tersebut bukan bersumber dari agama, dan justru nilai-nilai keagamaan serta budaya lokal seperti pela gandong dan siwalima harus menjadi pijakan utama dalam merawat perdamaian di Maluku.
Dalam dialog serap aspirasi yang digelar di kantor Gubernur Maluku pada Senin (29/4/25), ia juga mengajak semua pihak untuk membangun relasi antarumat berlandaskan kepercayaan, toleransi, dan keadilan sosial.
Gubernur menutup sambutannya dengan kutipan dari Hans Küng, bahwa, perdamaian antarbangsa bergantung pada perdamaian antaragama, yang hanya bisa dicapai melalui dialog yang tulus dan terbuka.