Sadiah Uluputty Tegaskan Pentingnya Gerakan Nyata: “Maluku Jangan Hanya Bicara, Saatnya Bergerak!”

Oplus_131072
banner 468x60

Loading

PatroliNews.id, Maluku– Suasana penuh semangat dan keprihatinan mewarnai Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara 8 anggota DPD RI dan DPR RI bersama DPRD Provinsi Maluku yang digelar pada Senin, 14 April 2025 di ruang rapat DPRD Provinsi Maluku. Dalam forum tersebut, anggota DPR RI asal Maluku, periode 2024-2029 Fraksi PKS, Sadiah Uluputty, menyampaikan seruan keras dan menyentuh tentang pentingnya keseriusan dan aksi nyata dalam membangun Maluku.

Sadiah mengawali pernyataannya dengan menegaskan bahwa, segala jeritan dan masukan dari rakyat telah dicatat dan dirasakan juga oleh para wakilnya di pusat. “Apa yang kalian teriakkan, sudah kami teriakkan. Apa yang kalian rasakan, kami juga rasakan,” ujar Sadiah dengan nada emosional. Ia menegaskan bahwa, perjuangan untuk Maluku harus dilakukan bersama-sama, dengan semangat duduk bersama dan bangkit bersama.

Namun, di balik semangat tersebut, Sadiah mengungkapkan kekecewaan mendalam atas kurangnya gerakan konkret pasca berbagai perjuangan yang telah dilakukan. “Saya sudah dua periode berjuang ke pusat. Tapi Maluku belum bergerak. Ketika saya berteriak sampai hampir menangis, ada yang bertanya: adakah gerakan untuk Maluku? Dan saya kecewa, karena belum ada,” katanya.

Dalam kesempatan itu  Sadiah juga menyinggung soal Undang-Undang Daerah Kepulauan yang sudah diperjuangkan selama lebih dari dua dekade namun belum disetujui oleh pemerintah pusat. “Kami sudah maksimal di DPR, tapi pintu rumah sebelah negara tidak merestui perjuangan kita,” jelasnya.

Salah satu fokus utama yang disorot adalah potensi laut Maluku yang mencapai 90% namun belum dioptimalkan. Ia mempertanyakan, apakah Pemerintah Provinsi telah memiliki tagline dan arah kebijakan menjadikan Maluku sebagai daerah berbasis maritim yang benar-benar diberdayakan. “Kita belum bicara apa-apa. Kita belum berbuat apa-apa. Mari ubah konsep perjuangan,” tegas Sadiah.

Ia juga menyampaikan kritik keras terhadap kinerja dinas-dinas di Maluku, terutama dalam hal kecepatan informasi dan data. Dibandingkan dengan provinsi lain, Sadiah menyebut Maluku masih tertinggal dalam hal kesiapan SDM dan digitalisasi informasi. “Data pariwisata saja tidak tersedia. Mau klik informasi destinasi pun tidak ada,” tambahnya.

Mengakhiri pernyataannya, Sadiah mengajak semua pihak untuk meneladani semangat patriotisme pejuang-pejuang Maluku seperti Christina Martha Tiahahu. Ia menekankan bahwa, perjuangan hari ini harus dilanjutkan secara kolektif dengan semangat yang sama. “Maluku tidak boleh kalah. Kita harus bergerak, kita harus marah kalau dinas tidak bekerja. Jangan diam!” serunya.

RDP ini menjadi catatan penting bahwa Maluku membutuhkan bukan hanya wacana, tetapi aksi nyata, koordinasi yang kuat, dan dorongan politik yang konsisten untuk bangkit dan maju sejajar dengan daerah lain di Indonesia.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60