Patroli news.id, Ambon – Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Provinsi Maluku, Pdt. Yohana Maitimu, S.Si.Teol, menegaskan pentingnya pelatihan orientasi mobilitas bagi penyandang disabilitas sensorik penglihatan. Hal ini disampaikannya saat ditemui media di Hotel Rezfany, Kamis (30/01/25).
Pelatihan yang berlangsung sejak 28 hingga 30 Januari 2025 ini bertujuan membekali para peserta dengan keterampilan mobilitas mandiri. “Dalam pelatihan ini, kami mengajarkan teman-teman bagaimana melakukan aktivitas secara mandiri. Ada tiga aspek utama yang diajarkan, yaitu teknik mobilitas di dalam ruangan, teknik mobilitas di luar ruangan, serta persiapan dalam beraktivitas mandiri,” ujar Pdt. Yohana.
Teknik yang diberikan mencakup perlindungan wajah dan tubuh bagian bawah, cara naik-turun tangga, serta meningkatkan kepekaan terhadap cahaya, suara, arah mata angin, dan deteksi lingkungan sekitar. Pada hari terakhir, peserta juga dilatih menyeberang jalan secara mandiri di sekitar Hotel Rezfany dan pagar belakang Kantor Gubernur Maluku.
“Lokasi ini dipilih karena relatif aman bagi pemula, sehingga risiko kecelakaan bisa diminimalisir,” jelasnya.
Meningkatkan Kemandirian dan Kesadaran Publik
Melalui kegiatan ini, Pdt. Yohana berharap para penyandang disabilitas sensorik penglihatan dapat lebih mandiri dalam mengakses layanan publik.
“Selama ini, mereka kesulitan pergi ke sekolah, tempat ibadah, maupun fasilitas umum lainnya tanpa pendamping. Harapan kami, ke depan mereka bisa lebih mandiri dan masyarakat pun lebih teredukasi tentang kondisi mereka,” tambahnya.
Pelatihan ini diikuti oleh 14 peserta dari Pulau Ambon dan 2 peserta dari Pulau Seram, didampingi oleh 7 pendamping serta 5 panitia, yang sebagian besar juga merupakan penyandang disabilitas sensorik penglihatan. Kegiatan ini didanai oleh Lembaga SIGAP melalui program GOOD (Gerakan Optimalisasi Organisasi Disabilitas).
Adapun lokasi kegiatan terbagi di dua tempat: pada hari pertama dan kedua di ruang meeting lantai 6 Kantor Gubernur Maluku, sedangkan hari ketiga berlangsung di Tribun Lapangan Merdeka, Ambon.
Sementara itu, Sekretaris PERTUNI Maluku sekaligus trainer, Abdul Haris Waulo, menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan lanjutan dari program sebelumnya yang masih berfokus pada teori. Ia mengakui adanya tantangan dalam proses pelatihan, seperti perbedaan kecepatan peserta dalam memahami materi.