PatroliNews.id, Maluku – Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Maluku menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) tanggal 8-9 februari 2025 yang berlangsung di Hotel Marina, Ambon, pada Sabtu (8/2/2025). Dengan mengusung tema Manggurebe Bangun Negeri, kegiatan ini menjadi momentum strategis bagi PKS dalam merumuskan langkah politik dan kontribusi nyata bagi masyarakat Maluku.
Rakorwil ini dihadiri oleh Ketua DPW Intim DPP PKS Wilayah Maluku, Saadiah Uluputty, S.T., yang juga merupakan Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi PKS. Dalam sambutannya, Saadiah menegaskan bahwa, semangat efisiensi yang dicanangkan oleh pemerintah harus didukung demi optimalisasi kesejahteraan masyarakat.
“Tentu kami mendukung prinsip efisiensi karena ini merupakan keputusan Presiden, dan sebagai bagian dari pendukung pemerintahan, kita harus memastikan bahwa, anggaran negara benar-benar dialokasikan untuk kepentingan rakyat kecil,” ujar Saadiah.
Ia berharap, kebijakan efisiensi yang menargetkan penghimpunan dana lebih dari Rp300 triliun dapat benar-benar dimanfaatkan untuk pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta program makanan bergizi bagi anak-anak.
Evaluasi dan Regenerasi untuk Pemilu 2029
Saadiah juga menekankan, pentingnya evaluasi internal partai dalam menghadapi tahun terakhir kepemimpinan saat ini dan mempersiapkan kepemimpinan yang baru. Menurutnya, regenerasi dalam kepengurusan PKS menjadi krusial untuk memastikan kesinambungan kepemimpinan yang kuat di masa depan.
“Kita harus memperkuat kaderisasi, mulai dari merekrut anggota baru hingga mempersiapkan mereka sebagai calon pemimpin. Regenerasi akan terus berjalan agar kita memiliki kader-kader terbaik yang siap mendapatkan kepercayaan masyarakat,” jelasnya.
Dalam Rakorwil ini, para pengurus di tingkat daerah juga diajak untuk menyusun strategi terbaik dalam menyongsong Pemilu 2029. Saadiah menekankan bahwa, strategi yang efektif hanya dapat dirancang oleh mereka yang benar-benar memahami kondisi daerah masing-masing.
“Setiap daerah memiliki dinamika tersendiri. Oleh karena itu, strategi harus disusun berdasarkan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan dan persoalan masyarakat di daerah masing-masing. Tanpa strategi yang matang, kita tidak akan bisa mencapai hasil maksimal,” tegasnya.
Kontribusi Nyata untuk Maluku
Lebih lanjut, Saadiah mengajak seluruh kader PKS untuk terus berkontribusi bagi Maluku, baik dalam bentuk solusi atas berbagai persoalan daerah maupun melalui kerja-kerja nyata yang membawa manfaat bagi masyarakat.
“Jangan sampai kita hadir di awal, tetapi menghilang di akhir. Kita harus terus bekerja dan menyusun strategi terbaik. Kita tidak hanya ingin menjadi penonton dalam pembangunan negeri ini, tetapi juga menjadi aktor utama dalam perubahan,” ungkapnya.
Menutup sambutannya, Saadiah menegaskan bahwa, kontribusi kader PKS hari ini akan menjadi rekam jejak yang berharga bagi generasi mendatang. Dengan kebersamaan dan kerja keras, PKS Maluku bertekad untuk menjadi bagian dari transformasi positif bagi daerah dan bangsa.
Setelah memberikan sambutan, Saadiah secara resmi membuka kegiatan Rakorwil DPW PKS Maluku 2025. Rapat ini menjadi forum strategis bagi para pengurus partai dalam merumuskan langkah-langkah ke depan, sejalan dengan semangat Manggurebe Bangun Negeri.
Abdullah Asis Sangkala, S.Hut Galakkan Sinergi Seluruh Komponen demi Pembangunan Maluku
Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Provinsi Maluku sekaligus Wakil Ketua III DPRD Provinsi Maluku, Abdullah Asis Sangkala, S.Hut, dalam kesempatan penting tersebut mengungkapkan, semangat baru bagi pembangunan Maluku melalui kolaborasi dan sinergi antar seluruh elemen bangsa. Dalam sambutannya, beliau menegaskan komitmen bersama untuk “manggurebe bangun negeri” serta mengapresiasi langkah progresif DPW Provinsi Maluku di tengah dinamika politik di Indonesia Timur.
Menurut Abdullah Asis Sangkala, DPW Maluku dari DPP memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada DPW Provinsi Maluku.
“Kami memberikan apresiasi kepada DPW Provinsi Maluku, di antara sekian banyak DPW yang ada di Indonesia Timur, yang mengawalinya dengan menggelar rakorwil, yang kemudian bertransformasi menjadi rako riil sebagai momentum penutup periode 2020-2025,” ujarnya. Pernyataan tersebut disampaikan seiring dengan serangkaian hajatan politik, mulai dari Pileg hingga Pilkada yang baru saja digelar, menandai babak baru dalam upaya mempersiapkan diri membangun negeri.
Lebih lanjut, dalam sambutannya beliau menekankan, pentingnya kolaborasi dan sinergi yang melibatkan berbagai komponen masyarakat.
“Untuk mangurebe dan membangun negeri, kita butuh kolaborasi serta sinergi dengan seluruh komponen, baik pemerintah daerah, DPR, partai politik, maupun masyarakat. Kita harus bersama-sama memaksimalkan potensi yang ada, karena setiap elemen mempunyai peran penting dalam pelayanan, pembelaan, dan pembangunan,” tegasnya.
Abdullah Asis Sangkala juga menyoroti, peran strategis DPR sebagai etalase partai yang membawa amanah masyarakat.
“DPR sebagai satu entitas yang membawa amanah rakyat merupakan etalase partai. Masyarakat dan para kepala daerah yang telah terpilih mengharapkan kita, untuk memaksimalkan seluruh potensi, khususnya dalam pelayanan, pembelaan, dan pembangunan di semua sektor,” tambahnya.
Dalam konteks potensi daerah, beliau menegaskan bahwa, Maluku merupakan salah satu wilayah dengan kekayaan sumber daya alam yang sangat besar.
“Kita semua tahu bahwa, potensi sumber daya alam di Maluku harus berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kendala-kendala yang ada, baik itu masalah infrastruktur maupun hambatan struktural yang terjadi dari pusat sampai ke daerah, harus kita diskusikan bersama agar solusi yang dihasilkan benar-benar memberikan dampak bagi kesejahteraan rakyat,” pungkasnya.
Dengan semangat “Manggurebe Bangun Negeri” sebagai tema utama, Abdullah Asis Sangkala mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu, melampaui perbedaan, dan saling mendukung demi terwujudnya Maluku yang lebih maju dan sejahtera. Komitmen tersebut diharapkan, dapat menjadi inspirasi dan pendorong nyata dalam menghadapi tantangan pembangunan di era yang penuh dinamika politik dan perubahan zaman.