PatroliNews.id, Maluku – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, S.H., L.LM., kembali menegaskan komitmennya dalam mewujudkan pemerintahan yang transparan dan progresif. Dalam sesi dialog interaktif bertajuk “Satu Jam Bersama Gubernur Maluku”, yang berlangsung di Studio Program 1 RRI Ambon pada Senin (10/3/25), ia memaparkan strategi kepemimpinannya untuk lima tahun mendatang.
Salah satu fokus utama yang ditekankan adalah reformasi birokrasi. Dengan jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Maluku mencapai sekitar 11.500 orang, Gubernur menegaskan bahwa, efisiensi dan profesionalisme harus menjadi prioritas utama dalam menjalankan roda pemerintahan.
“Kami berupaya memastikan bahwa semua proses pengisian jabatan, promosi, dan mutasi dilakukan secara objektif, mengedepankan kompetensi serta integritas. Tidak ada lagi sistem berbasis kepentingan pribadi. Kita membutuhkan tim yang solid dengan visi yang sejalan demi kemajuan Maluku,” ujar Lewerissa.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya optimalisasi anggaran di era digital. Menurutnya, digitalisasi harus dimanfaatkan untuk meningkatkan transparansi serta efektivitas pengelolaan keuangan daerah, sehingga kebijakan yang diambil benar-benar memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Teknologi bukan sekadar alat, tetapi kunci dalam menciptakan sistem pemerintahan yang lebih efisien. Dengan pengawasan internal yang ketat, kami memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Maluku,” tegasnya.
Dalam sesi tanya jawab, isu investasi di Maluku turut menjadi sorotan. Lewerissa menegaskan bahwa pemerintahannya hanya akan membuka ruang bagi investasi yang sehat, yakni yang berorientasi pada keberlanjutan, patuh terhadap regulasi, serta memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami menyambut baik investor yang bersedia berkolaborasi untuk membangun Maluku, terutama yang menciptakan lapangan pekerjaan bagi putra-putri daerah. Dengan demikian, angka pengangguran dan kemiskinan dapat ditekan secara signifikan,” katanya.
Lebih lanjut, Gubernur juga menyoroti dua proyek strategis yang tengah menjadi perhatian, yakni Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan Ambon New Port. Ia mengungkapkan bahwa, proyek ini akan terus dikembangkan dengan mengedepankan konsep industrialisasi dan hilirisasi sektor perikanan.
“Kita tidak bisa terus mengirim hasil laut dalam bentuk mentah. Saatnya Maluku memiliki industri pengolahan sendiri, seperti pabrik pengalengan dan pengolahan ikan lainnya, sehingga nilai tambah ekonomi bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” jelasnya.
Lewerissa juga mengungkapkan bahwa, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan persetujuan bagi realisasi proyek Maluku Integrated Port, yang akan menjadi pusat aktivitas maritim dan perikanan di kawasan ini.
“Proyek ini adalah momentum besar bagi Maluku untuk menjadi pemain utama dalam industri perikanan nasional. Kami akan mengawal prosesnya agar berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat yang maksimal,” tutupnya.