“Anugerah Ilmu dan Tanggung Jawab: Universitas Pattimura Kukuhkan Tiga Guru Besar, Rektor Prof. Fredy Leiwakabessy Ajak Jadikan Ilmu Sebagai Terang Bagi Bangsa”

oplus_1024
banner 468x60

Loading

PatroliNews.id, Ambon  – Di tengah semangat keilmuan dan dedikasi akademik, Universitas Pattimura kembali mencatatkan sejarah penting. Bertempat di Auditorium Universitas Pattimura, Ambon, sebuah Rapat Senat Terbuka Luar Biasa digelar secara khidmat untuk mengukuhkan tiga Guru Besar baru yang berasal dari lintas fakultas – Ekonomi, Perikanan dan Ilmu Kelautan, serta Teknik. Ketiganya adalah:

  1. Prof. Dr. Christina Sososutikno, S.E., M.Si., Ak., CA
  2. Prof. Ir. Irma Kesaulya, M.Sc., Ph.D.
  3. Prof. Dr. Richard Benny Luhulima, ST, MT

Pengukuhan ini tak hanya menjadi peristiwa akademik semata, melainkan juga simbol dari perjalanan panjang, dedikasi, dan kontribusi nyata dalam membangun Universitas Pattimura sebagai institusi unggul di timur Indonesia. Hadir dalam kegiatan ini jajaran Forkopimda Provinsi Maluku, Senat Unpatti, Wali Kota Ambon, Kepala LLDIKTI Wilayah XII Maluku-Malut, pimpinan perguruan tinggi swasta, Direktur Politeknik Negeri Ambon (Polnam), para Wakil Dekan, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi, rohaniawan, hingga keluarga besar dan sahabat para profesor yang dikukuhkan.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, M.Pd., menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas anugerah besar ini. “Hari ini, Universitas Pattimura mendapat berkat dari Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan dikukuhkannya tiga guru besar dari bidang keilmuan yang berbeda. Ini adalah wujud nyata dari semangat dan kerja keras para dosen serta institusi dalam membangun pilar keilmuan yang kokoh bagi bangsa dan daerah,” ucapnya dengan penuh haru.

Prof. Leiwakabessy menekankan bahwa, ketiga profesor ini bukan hanya ilmuwan, tetapi juga pemimpin yang aktif dalam pengembangan universitas. Prof. Christina dikenal sebagai Ketua Pusat Diklat Profesi dan Sertifikasi serta Koordinator Prodi Magister Akuntansi yang baru diresmikan dua minggu lalu. Prof. Irma Kesaulya merupakan Ketua Unit Akademik Pusat Studi Bahasa, dan Prof. Richard Luhulima adalah Direktur Pascasarjana Universitas Pattimura.

“Ini bukan akhir, tapi awal dari tanggung jawab yang lebih besar,” ujar Rektor.

Ia mengingatkan bahwa gelar Guru Besar bukan sekadar pencapaian akademik, melainkan amanah untuk menjadi pelita bagi rekan sejawat, mahasiswa, dan masyarakat. Para Guru Besar diharapkan menjadi motivator, fasilitator, dan penggerak dalam mempercepat pengembangan institusi, riset, serta publikasi ilmiah yang berdampak luas.

“Kami berharap, dari tangan-tangan para Guru Besar ini lahir karya-karya besar yang tidak hanya memperkuat Universitas Pattimura sebagai institusi berbadan hukum BLU, tapi juga memberi kontribusi langsung pada masyarakat lokal, nasional, bahkan global,” imbuhnya.

Tak lupa, Prof. Fredy juga menyampaikan harapan agar pengukuhan ini menjadi inspirasi bagi para dosen lainnya. Ia mengungkapkan bahwa pada Maret lalu, enam Guru Besar telah diusulkan, dan total ada 16 nama yang sedang berproses. Dengan optimisme, Rektor berharap pada gelombang berikutnya, setidaknya 20 Guru Besar baru bisa dikukuhkan demi memperkuat daya saing Unpatti.

Di akhir sambutannya, Rektor menegaskan bahwa keberhasilan ini bukan semata kerja individu, tetapi hasil dari peran institusi yang mendidik, membesarkan, dan memberi ruang bagi setiap dosen untuk tumbuh.

“Universitas Pattimura adalah tanah tempat Bapak Ibu tumbuh, maka sudah sepatutnya kebesaran ilmu Bapak Ibu kembali mengalir untuk membesarkan Unpatti,” tutupnya dengan suara penuh keyakinan.

Pengukuhan ini bukan hanya sebuah seremoni akademik, tetapi menjadi panggilan untuk terus menyalakan api ilmu demi kemajuan masyarakat dan masa depan bangsa dari Timur Indonesia.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60