PatroliNews.id, Ambon – Universitas Pattimura (Unpatti) kembali mencatatkan tonggak sejarah akademiknya dengan resmi melantik dan mengukuhkan Prof. Dr. I.H. Wenno, S.Pd., M.Pd. sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) untuk periode 2025-2029. Upacara sakral pengambilan sumpah jabatan ini berlangsung di lantai 2 Gedung Rektorat Unpatti pada Jumat (7/2/25), dan dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, Ketua Senat, para Wakil Rektor, para pejabat struktural, dekan dan wakil dekan, rohaniawan, serta tamu undangan lainnya.
Pelantikan ini menandai komitmen FKIP Unpatti dalam mewujudkan akreditasi unggul dan menyiapkan diri menuju standar internasional, sejalan dengan visi Unpatti untuk menjadi World Class University.
FKIP Unpatti Berkomitmen Wujudkan Akreditasi Unggul
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, M.Pd., menegaskan bahwa FKIP dan seluruh fakultas di Unpatti harus berkontribusi aktif dalam pencapaian akreditasi unggul. Saat ini, dari 105 program studi di Unpatti, baru 8 yang meraih akreditasi unggul, dan universitas menargetkan minimal 10 program studi tambahan dapat mencapai status tersebut tahun ini.
“FKIP harus menjadi bagian dari upaya besar ini. Kita tidak boleh berpuas diri dengan pencapaian yang ada, tetapi harus terus bergerak menuju standar akademik yang lebih tinggi,” ujar Rektor penuh optimisme.
Selain peningkatan akreditasi, Unpatti juga tengah menyiapkan diri menuju standar internasional dalam bidang akademik dan manajemen kelembagaan, sebagai langkah strategis menuju status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).
Profesionalisme Dosen dan Reformasi Tata Kelola Fakultas
Rektor menegaskan bahwa, profesionalisme dosen menjadi faktor utama dalam mencapai target akademik FKIP. Dosen tidak hanya bertanggung jawab dalam mengajar, tetapi juga harus berperan aktif dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
“Dosen harus hadir di kampus dari pagi hingga sore, kecuali jika ada penelitian atau kegiatan akademik lainnya yang menjadi bagian dari tugas utama mereka. Konsistensi dalam kinerja akademik adalah kunci keberhasilan FKIP dalam mencapai target akreditasi unggul,” tambahnya.
Selain itu, Rektor menyoroti reformasi tata kelola fakultas, terutama dalam proses pemilihan Ketua Program Studi (Kaprodi). Ia menegaskan bahwa, pemilihan kaprodi ke depan harus berbasis kualitas dan komitmen akademik.
“Ke depan, pemilihan kaprodi tidak akan dilakukan sembarangan. Setiap kandidat harus melalui wawancara langsung dengan pimpinan universitas untuk memastikan bahwa mereka memiliki visi dan strategi yang jelas dalam memajukan program studinya,” tegas Rektor.
Mengejar Akreditasi Unggul dan Standarisasi Mutu
Dalam wawancara usai pelantikan, Prof. Dr. I.H. Wenno menegaskan bahwa, salah satu syarat utama transformasi Unpatti menjadi PTNBH adalah minimal 60% program studi harus terakreditasi unggul. FKIP Unpatti memiliki potensi besar, dalam pencapaian ini karena didukung oleh sumber daya manusia yang unggul.
“Kami memiliki 262 dosen, 101 doktor, dan 29 guru besar di Unpatti. Dengan kekuatan ini, seharusnya semua program studi di FKIP sudah mencapai status unggul,” ungkapnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, FKIP akan mengoptimalkan koordinasi dan evaluasi berkala, memastikan proses akreditasi berbasis data berjalan maksimal, serta meningkatkan kapasitas akademik dosen dan mahasiswa.
Optimalisasi Infrastruktur dan Pengembangan Akademik
Selain fokus pada akreditasi, peningkatan sarana dan prasarana menjadi prioritas utama. Prof. Wenno menyoroti, keterbatasan ruang belajar yang menjadi tantangan bagi FKIP, terutama bagi PGSD dan Pendidikan Jasmani, yang setiap tahunnya menerima lebih dari 600 mahasiswa.
“Kami membutuhkan setidaknya 125 ruang kuliah baru untuk mengakomodasi pertumbuhan jumlah mahasiswa. Tahun ini, FKIP beruntung mendapatkan pembangunan gedung baru berkapasitas 60×50 meter dengan tiga lantai, yang akan sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan ruang belajar,” jelasnya.
Selain itu, FKIP juga akan mengembangkan Laboratorium Pembelajaran Ilmu Pendidikan, IPS, Bahasa, serta laboratorium pendukung lainnya untuk memastikan mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih berkualitas.
Komitmen pada Prestasi Akademik dan Non-Akademik Mahasiswa
Prof. Wenno juga menekankan, pentingnya pengembangan prestasi mahasiswa di bidang akademik maupun non-akademik.
“Saya ingin mahasiswa FKIP tidak hanya unggul dalam indeks prestasi (IP) tinggi, tetapi juga dalam minat dan bakat di berbagai bidang. Standar mutu akademik harus seimbang dengan pengembangan karakter dan keterampilan lainnya,” ungkapnya.
Sebagai langkah strategis, FKIP akan memperkuat tiga aspek utama dalam standar pendidikan tinggi, yaitu:
- Pengajaran (C4) – Menjamin kurikulum berbasis kompetensi, adaptif terhadap perkembangan zaman.
- Penelitian (C6) – Mendorong dosen dan mahasiswa untuk aktif dalam penelitian yang berdampak luas.
- Pengabdian kepada Masyarakat (C7) – Mengoptimalkan peran FKIP dalam mendukung kemajuan pendidikan di Maluku dan Indonesia Timur.
Dengan pendekatan ini, FKIP Unpatti diharapkan mampu melahirkan lulusan yang berdaya saing tinggi, inovatif, serta siap menghadapi tantangan dunia pendidikan modern.
Menatap Masa Depan FKIP Unpatti
Dalam kepemimpinan periode keduanya, Prof. Dr. I.H. Wenno berkomitmen untuk bekerja lebih maksimal dalam meningkatkan kualitas FKIP, baik dalam aspek akademik, infrastruktur, maupun tata kelola kelembagaan.
“Saya tidak ingin hanya sekadar menjalankan rutinitas. Saya ingin FKIP menjadi fakultas yang unggul dalam segala aspek, dari akreditasi hingga prestasi mahasiswa. Dengan dukungan semua pihak, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, saya yakin kita bisa menjadikan FKIP sebagai pusat pendidikan berkualitas tinggi di Indonesia Timur,” pungkasnya.
Dengan visi besar dan strategi yang jelas, FKIP Unpatti semakin mantap melangkah menuju fakultas bertaraf internasional, menjadi garda terdepan dalam menghasilkan tenaga pendidik berkualitas serta berkontribusi nyata bagi pembangunan pendidikan nasional.