Ambon – Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, S.Sos., menggelar konferensi pers di lobi Kantor Gubernur Maluku pada Rabu (5/3/2025). Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Maluku dalam mengendalikan inflasi serta memastikan ketersediaan stok kebutuhan pokok selama bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri.
Wagub menyampaikan bahwa, berdasarkan arahan Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, SH., LLM., pemantauan harga dan distribusi barang harus diperketat, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan.
“Bapak Gubernur telah memerintahkan agar stok pangan selama bulan puasa dipastikan aman. Karena kita tahu, pola konsumsi masyarakat berbeda, siang belum makan, tapi malam makan lebih banyak. Uang mungkin terbatas, tetapi kebutuhan akan pakaian dan bahan pokok meningkat,” ujar Wagub.
Menurutnya, kondisi ini berpotensi memicu inflasi, sehingga pengawasan distribusi dan stabilisasi harga menjadi prioritas utama.
“Kami telah melakukan rapat koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Pemantauan akan dilakukan di seluruh kabupaten/kota agar harga tetap stabil dan masyarakat tidak mengalami kesulitan,” tambahnya.
Stok Kebutuhan Pokok Aman
Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kasrul Selang, S.T., M.T., menjelaskan bahwa, berdasarkan pemantauan TPID, stok kebutuhan pokok di Maluku dalam kondisi aman.
“Menjelang Ramadan dan Idulfitri, harga-harga memang cenderung naik sekitar 15% berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Namun, stok pangan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Ia merinci beberapa komoditas utama, seperti:
- Beras: Kebutuhan Maluku sekitar 21 ribu ton, sedangkan ketersediaan mencapai 47 ribu ton. “Ini cukup untuk 40 hari ke depan, bahkan stok terus bertambah.”
- Bawang Merah: Ketersediaan mencapai 530 ton, sementara kebutuhan hanya 430 ton.
- Daging dan Telur: Surplus, sehingga cukup untuk kebutuhan di seluruh provinsi.
- Gula Pasir & Minyak Goreng: Stok aman hingga setelah Lebaran.
- Minyak Tanah: Kuota cukup untuk 60 hari ke depan.
Operasi Pasar & Pengawasan Distribusi
Wagub juga menegaskan bahwa, pemerintah tidak akan melakukan operasi pasar secara sembarangan.
“Kita tidak ingin langkah intervensi harga justru merugikan pedagang kecil. Oleh karena itu, operasi pasar dilakukan secara selektif di titik-titik tertentu untuk menjaga keseimbangan pasar.”
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa, Gubernur Maluku akan turun langsung ke lapangan pada Jumat, 7 Maret 2025, guna memastikan tidak ada spekulasi harga akibat penimbunan barang oleh distributor.
“Inflasi bisa terjadi karena ada pihak yang menumpuk barang. Oleh karena itu, kami akan melakukan pengecekan langsung ke beberapa gudang distributor,” tegasnya.
Himbauan kepada Masyarakat
Menutup konferensi pers, Wagub mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap berbelanja secara wajar.
“Stok pangan kita aman. Pemerintah akan terus memastikan ketersediaan dan kestabilan harga. Jangan sampai ada kepanikan yang justru memperburuk situasi di pasar.”
Dengan berbagai langkah antisipatif ini, Pemerintah Provinsi Maluku optimis bahwa, inflasi tetap terkendali, dan masyarakat dapat menjalani bulan Ramadan serta merayakan Idulfitri dengan tenang.