PatroliNews.id, Maluku – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura menyelenggarakan kegiatan Presentasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada hari Senin, 19 Mei 2025, bertempat di Student Center FKIP UNPATTI. Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai jurusan serta para dosen dan pimpinan program studi di lingkungan FKIP.
Dalam kesempatan tersebut, Dekan FKIP Universitas Pattimura, Prof. Dr. I. H. Wenno, S.Pd., M.Pd., secara resmi membuka acara sekaligus menyampaikan sambutan yang sarat inspirasi. Ia menegaskan bahwa, kegiatan PKM ini merupakan bagian penting dari program pengembangan kemahasiswaan di FKIP.
“Program ini kami kemas dalam kerangka besar yang kami sebut PKNOKyang mencakup Pengembangan Kreativitas, Olahraga, dan Kewirausahaan. Tujuannya jelas: memberikan ruang dan stimulus bagi mahasiswa untuk tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kreatif, inovatif, dan berdaya saing tinggi,” ujar Prof. Wenno.
Ia menjelaskan bahwa, selama satu bulan terakhir, FKIP telah aktif mengawal proses penyusunan dan seleksi proposal PKM yang disusun berdasarkan skema nasional. Dari total 78 proposal yang diterima, 76 dinyatakan layak untuk dinilai, dan 9 di antaranya berhasil lolos seleksi nasional.
“Yang membanggakan, mahasiswa menunjukkan antusiasme luar biasa. Ini bukti bahwa semangat untuk berkarya dan berinovasi hidup subur di kampus ini,” tambahnya.
Prof. Wenno menekankan, pentingnya pelibatan seluruh mahasiswa dari berbagai jurusan dan program studi—baik dari kampus utama maupun PSDKU. Ia menyampaikan harapannya agar seluruh proposal yang telah disiapkan bisa didampingi melalui coaching clinic, sehingga lebih banyak karya mahasiswa yang mampu bersaing di tingkat nasional.
“Target saya bukan hanya mengirim 9, tapi 76 proposal. Kita harus optimis. FKIP harus hadir kuat di kancah nasional, membawa nama Universitas Pattimura lebih dikenal melalui prestasi anak-anak kita,” tegasnya.
Lebih lanjut, Prof. Wenno memperkenalkan dua program baru yang akan segera diluncurkan, yaitu Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) dan Olimpiade Penelitian Mahasiswa Indonesia (OPMI). Kedua program ini dirancang sebagai ajang pengembangan riset dan kreativitas ilmiah, dan akan menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT FKIP ke-63 pada 10 September 2025.
“Kami ingin mengubah paradigma. Olimpiade tidak hanya tentang matematika atau sains, tetapi juga tentang kemampuan meneliti, berpikir kritis, dan menyampaikan ide-ide cemerlang. OPSI dan OPMI menjadi platform untuk itu,” jelas Prof. Wenno.
Ia juga menyoroti, pentingnya menumbuhkan budaya riset sejak dini, bahkan dari jenjang SD. Menurutnya, membangun kemampuan literasi dan numerasi anak sejak dini melalui penelitian dasar hingga pengembangan (research and development) akan menghasilkan generasi yang lebih tangguh dan adaptif terhadap tantangan zaman.
“Anak-anak harus belajar meneliti sejak dini. Dari basic research hingga research and development, agar mereka terbentuk menjadi generasi yang kritis dan mampu menghasilkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan lokal.”
Menutup sambutannya, Prof. Wenno menyampaikan harapan besar terhadap masa depan mahasiswa FKIP.
“Kami ingin mahasiswa FKIP tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kreatif dan inovatif. Lewat PKM, OPSI, dan OPMI, kami membuka jalan menuju masa depan pendidikan Indonesia yang lebih cerah dan membanggakan.”
Sementara itu, Ketua Panitia PKM FKIP UNPATTI, Felicia M. Lekatompessy, S.S., M.Pd., dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan FKIP untuk terus menumbuhkan budaya inovasi dan kreativitas di kalangan mahasiswa, sejalan dengan kebijakan nasional.
“Pekan Program Kreativitas Mahasiswa ini pada dasarnya berpatokan pada skema PKM secara nasional. Ini merupakan bentuk komitmen dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk terus menumbuhkan kreativitas mahasiswa. Sebagai fakultas yang konsisten meningkatkan mutu, FKIP setiap tahun menyelenggarakan kegiatan PKM ini sebagai ajang strategis untuk mendukung pengembangan potensi mahasiswa,” jelasnya.
Untuk tahun ini, pelaksanaan PKM FKIP UNPATTI difokuskan pada empat skema utama, meskipun secara nasional terdapat sepuluh skema PKM yang tersedia.
“Kami memilih empat skema yang paling relevan dengan kebutuhan dan dinamika di FKIP, yaitu Riset Eksakta, Riset Sosial Humaniora, Kewirausahaan, dan Artikel Ilmiah. Ini bukan sekadar kegiatan tahunan, tapi juga wadah untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi ajang kompetisi nasional, terutama Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) salah satu ajang paling bergengsi di Indonesia,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan PKM tahun ini telah berlangsung sejak 28 April hingga 19 Mei 2025. Selama periode tersebut, tercatat 78 proposal didaftarkan oleh mahasiswa dari empat jurusan, yaitu Pendidikan IPS, IPA, Bahasa dan Seni, termasuk partisipasi dari mahasiswa PSDKU Kepulauan Aru dan Maluku Barat Daya (MBD).
“Dari 78 proposal yang masuk, 76 berhasil dikumpulkan dan diverifikasi oleh panitia. Setelah melalui seleksi administrasi, terpilih 9 kelompok finalis yang terdiri dari skema Kewirausahaan, Riset Eksakta, dan Artikel Ilmiah. Sayangnya, tidak ada proposal yang memenuhi kuota untuk skema Sosial Humaniora tahun ini,” tambah Felicia.
Ia juga menekankan bahwa, keterlibatan mahasiswa dari PSDKU menjadi sebuah kemajuan signifikan. Tahun ini, dua kelompok finalis berasal dari Maluku Barat Daya, dan selebihnya merupakan tim-tim dari berbagai program studi seperti Geografi, Fisika, Kimia, dan Bahasa Jerman.
“Kami melihat ini sebagai kesempatan yang sangat baik untuk mendiseminasikan gagasan dan hasil pemikiran mahasiswa. Kami berharap kegiatan ini menjadi bibit awal yang kuat untuk mereka berkompetisi secara nasional di ajang PIMNAS 2025. Bahkan untuk proposal yang belum lolos secara administrasi, akan difasilitasi melalui coaching clinic, agar bisa dipertajam dan kembali diajukan ke tingkat nasional.”
Dengan berakhirnya presentasi final hari ini, seluruh pihak berharap, agar PKM FKIP UNPATTI tidak hanya menjadi panggung internal fakultas, tetapi juga menjadi lompatan awal mahasiswa menuju prestasi yang lebih tinggi di tingkat nasional dan bahkan internasional.