Politeknik Negeri Ambon Buka Dua Program Studi Baru: Akuntansi Perpajakan dan Destinasi Wisata

banner 468x60

Loading

PatroliNews.id, Ambon Direktur Politeknik Negeri Ambon (Polnam), Dady Mairuhu, ST., MT., saat ditemui para jurnalis ( K’lau K’dara News Group) di ruang kerjanya pada Selasa (10/6/25), menyampaikan bahwa, Polnam telah membuka dua program studi baru, yaitu Akuntansi Perpajakan dan Destinasi Wisata. Kedua program ini lahir dari hasil kajian kebutuhan masyarakat dan dunia kerja yang berkembang di Maluku.

Menurut Dady, pembentukan Prodi Akuntansi Perpajakan dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan tenaga profesional di bidang perpajakan. Ia menyebutkan bahwa, di Ambon saat ini belum tersedia prodi khusus yang fokus pada akuntansi perpajakan, padahal edukasi perpajakan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap pajak.

“Kami merasa terpanggil untuk membuka prodi ini karena pajak adalah salah satu sumber utama pendapatan negara. Masyarakat perlu tahu pentingnya taat pajak, bagaimana cara melunasinya, dan untuk apa pajak itu digunakan,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa, lulusan dari prodi ini diharapkan dapat bekerja di sektor publik maupun swasta serta menjadi bagian dari upaya mengelola perpajakan secara profesional. Prodi ini juga telah melalui proses uji publik dan studi kelayakan untuk memastikan bahwa kehadirannya benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.

“Kami tidak membuat program studi ini begitu saja, tetapi melalui kajian yang matang dan konsultasi publik. Hasilnya menunjukkan bahwa masyarakat memang memerlukan pendidikan di bidang ini,” tambah Dady.

Program studi Akuntansi Perpajakan saat ini telah membuka pendaftaran untuk tahun akademik 2025, dan Polnam menargetkan peningkatan akreditasi dalam dua tahun ke depan.

Selain itu, Polnam juga membuka Prodi Destinasi Wisata. Dady menyebut program ini merupakan respons terhadap dorongan dari pemerintah daerah yang ingin mendorong pengembangan pariwisata di Maluku. Kota Ambon, menurutnya, memiliki banyak potensi wisata yang belum tergarap dengan optimal.

“Kita melihat dari Letisel sampai Leihitu, banyak tempat wisata yang belum dikembangkan. Ini adalah potensi besar, dan kami ingin menyiapkan SDM untuk mengelolanya,” ujarnya.

Tujuan utama dari prodi ini adalah untuk membangun kapasitas sumber daya manusia, terutama di desa-desa, agar dapat mengelola potensi wisata lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata.

“Kalau hanya mengandalkan pembangunan dari atas, itu tidak cukup. Kita juga harus membangun dari bawah. Pendidikan SDM menjadi langkah awal,” katanya.

Polnam bahkan mendorong agar pemerintah daerah bisa memberikan perhatian lebih, salah satunya dengan membiayai pendidikan dua orang dari setiap desa agar dapat kuliah di prodi ini. Setelah lulus, mereka diharapkan kembali ke desa untuk mengembangkan potensi wisata setempat.

“Kalau SDM-nya sudah siap, pariwisata desa akan tumbuh, ekonomi masyarakat juga ikut bergerak. Ini bukan soal menunggu orang luar datang, tapi memberdayakan anak-anak daerah sendiri,” tegas Dady.

Ia menyampaikan bahwa, proses belajar di kedua prodi ini akan melibatkan praktisi dari industri terkait, serta kerja sama dengan pihak-pihak seperti IAKN Ambon dan Kantor Pajak. Semua dosen di Polnam telah memiliki kualifikasi minimal S2, dan siap membimbing mahasiswa menjadi tenaga profesional di bidangnya masing-masing.

“Semangat kami besar, tapi semuanya kembali pada dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat. Kami ingin anak-anak Ambon dan Maluku menjadi pelaku utama pembangunan di daerahnya,” tutup Dady.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60