Patrolinews.id, Ambon – Gedung Gereja Baitlehem Hutumuri menjadi pusat sukacita dan refleksi iman pada Kamis (5/6/2025), saat jemaat dan masyarakat Negeri Hutumuri merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-193 gereja tersebut. Perayaan yang berlangsung khidmat namun meriah ini menjadi momen penting bagi jemaat dan masyarakat Negeri Hutumuri untuk mengenang sejarah panjang pelayanan gereja sekaligus menegaskan komitmen untuk terus bertumbuh dalam iman, kasih, dan pelayanan hidup.
Perayaan ini diawali dengan ibadah syukur yang dipimpin oleh Ketua Majelis Jemaat GPM Baitlehem Hutumuri, serta dihadiri oleh berbagai unsur pemerintah, tokoh agama, tokoh adat, dan masyarakat setempat. Puncak acara ditandai dengan peresmian secara simbolis oleh Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Kota Ambon, Selly Kalahatu, yang hadir mewakili Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena.
Dalam sambutannya, Selly Kalahatu menyampaikan pesan hangat dari Wali Kota Ambon. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Ambon menyambut baik perayaan syukur HUT ke-193 ini sebagai wujud nyata penyertaan dan kesetiaan Tuhan terhadap umat-Nya.
“Kalau dari sisi usia manusia, 193 tahun adalah usia yang luar biasa. Ini adalah bukti penyertaan Tuhan yang tidak pernah berhenti bagi umat-Nya. Pemerintah Kota Ambon menyadari bahwa, gereja dan umat adalah bagian integral dari masyarakat dan pemerintahan. Oleh sebab itu, kerja sama dan kemitraan yang selama ini terjalin akan terus dibangun demi kemaslahatan hidup banyak orang,” ujar Kalahatu.
Ia juga menyampaikan bahwa, gereja tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial, moral, dan spiritual dalam masyarakat.
Wali Kota Ambon melalui pesannya menambahkan bahwa, gereja dan umat beriman memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan dan kehidupan berbangsa.
“Kota ini bukan hanya milik pemerintah, tetapi milik kita semua. Oleh karena itu, kita semua punya tanggung jawab untuk memajukan Kota Ambon. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, kita butuh dukungan umat dan gereja agar Ambon menjadi kota yang diberkati dan terus berkembang,” ujar Wali Kota dalam pesannya yang dibacakan oleh Asisten I.
Sementara itu, Kepala Pemerintahan Negeri Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Raja (Upulatu) Fredy Benjamin Waas, mengangkat nilai historis dari Gereja Baitlehem yang telah berdiri sejak tahun 1832.
Ia menekankan bahwa, gereja ini dibangun oleh tiga saudara dari Tamilouw Hutumuri dan Sirisori, sebagai cerminan kebersamaan dan kekeluargaan lintas wilayah.
“Tiga orang tua dari Tamilouw, Hutumuri dan Sirisori adalah pendiri gereja ini. Saat renovasi tahun 2021, dua dari mereka hadir kembali dan meletakkan prasasti di depan mimbar, sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan komitmen mereka. Ini bukan hanya bangunan fisik, tetapi simbol iman dan persatuan,” ungkap Raja Hutumuri dengan penuh bangga.
Raja juga menegaskan bahwa, pemerintah negeri akan terus mendukung kegiatan gerejawi karena pada hakikatnya, pemerintah juga adalah bagian dari jemaat GPM Baitlehem Hutumuri.
Puncak sukacita jemaat dan masyarakat dirangkai dalam berbagai kegiatan tradisional dan kekeluargaan. Ketua Panitia, Willem Golen Alexander Waas atau yang akrab disapa Empi, dalam laporannya menyampaikan bahwa, seluruh rangkaian perayaan mengusung tema: “Bersyukurlah kepada Tuhan, Sebab Ia Baik.”
“Kami menyadari bahwa 193 tahun lalu, para leluhur telah merancang dan membangun gereja ini dengan visi jauh ke depan. Hari ini kami bersyukur karena gedung ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tapi juga simbol persatuan dan komunikasi spiritual dengan Tuhan. Sebelum ibadah, kami sudah gelar acara ‘Duduk Bacarita’ untuk menggali sejarah Hutumuri, lomba anyam ketupat
yang menampilkan kekayaan tradisi lokal, dan hari ini kami rayakan dengan Buah syukur sebagai simbol hasil bumi yang melimpah,” jelasnya.
Perayaan ditutup dengan makan patita, tradisi lokal khas Maluku yang menggambarkan kebersamaan dan solidaritas antarjemaat. Tradisi ini mengajarkan bahwa yang berkekurangan diberi, dan yang berkelebihan berbagi, sehingga semua dapat menikmati sukacita bersama dalam semangat Uli Siwa–Siwa Samasuru Amalatu.
Meskipun tidak semua undangan hadir, panitia menegaskan bahwa kegiatan ini murni dari swadaya jemaat. Hal ini menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan cinta kasih tetap mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Hutumuri.
